Uang Korupsi DPRD Riau Disita Rp 20 M: Hana Hanifah Diduga Terima Rp 900 Juta
Skandal korupsi yang menyeret sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau memasuki babak baru. Tim penyidik dari Kepolisian Republik Indonesia berhasil menyita uang tunai nyaris Rp 20 miliar dalam serangkaian penggeledahan dan penelusuran aliran dana yang terkait dengan proyek-proyek fiktif dan mark-up anggaran belanja daerah.
Yang mengejutkan, dalam dokumen penyidikan yang mulai beredar di kalangan media, nama selebritas Hana Hanifah turut disebut sebagai salah satu pihak yang diduga menerima aliran dana sebesar Rp 900 juta.
Jejak Dana Korupsi: Dari Ruang Dewan ke Rekening Pribadi
Penyelidikan kasus ini bermula dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan ketidaksesuaian besar dalam sejumlah proyek pembangunan di Riau, khususnya terkait anggaran pengadaan alat dan jasa konsultasi fiktif. Setelah ditindaklanjuti, penyidik menemukan indikasi penggelapan anggaran oleh oknum DPRD, dengan modus kerja sama antara penyedia fiktif dan pejabat legislatif.
Dari hasil tracing keuangan, dana hasil korupsi tidak hanya disimpan dalam bentuk tunai, tapi juga dialirkan ke sejumlah rekening pribadi dan diduga digunakan untuk “memuluskan” berbagai kepentingan di luar jalur resmi.
Nama Hana Hanifah Muncul: Dugaan Terima Dana Tanpa Keterangan Jelas
Salah satu fakta mencengangkan yang muncul dalam proses penyelidikan adalah munculnya nama Hana Hanifah, selebritas tanah air yang sebelumnya dikenal sebagai model dan influencer. Berdasarkan dokumen sementara yang beredar, disebutkan bahwa transfer dana senilai Rp 900 juta masuk ke rekening atas namanya dari salah satu tersangka utama.
Polisi belum secara resmi menetapkan Hana sebagai tersangka, namun menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan klarifikasi atas penerimaan dana tersebut. “Kami sedang menelusuri apakah yang bersangkutan mengetahui asal-usul dana dan dalam konteks apa uang tersebut diberikan,” ujar seorang pejabat kepolisian yang tak disebutkan namanya.
Pihak Hana Hanifah Bungkam, Publik Berspekulasi
Hingga artikel ini diturunkan, Hana Hanifah belum memberikan pernyataan resmi. Awak media yang mencoba menghubungi pihak manajemen juga belum mendapat respons. Ketidakhadiran klarifikasi ini membuat ruang publik dipenuhi spekulasi—apakah uang itu adalah bagian dari kompensasi, investasi, atau berkaitan dengan hubungan pribadi?
Di media sosial, tagar #HanaHanifah dan #SkandalDPRDRiau pun ramai diperbincangkan, dengan berbagai opini muncul dari warganet. Ada yang mendesak agar semua pihak yang terlibat, baik pejabat maupun non-pejabat, segera diusut tuntas demi keadilan.
Proses Hukum Berlanjut, Sinyal Bersih-bersih di Daerah
Kepolisian memastikan bahwa penyelidikan ini tidak akan berhenti pada satu dua nama saja. Keberhasilan menyita uang tunai hampir Rp 20 miliar dianggap sebagai langkah besar dalam membongkar gurita korupsi di tubuh DPRD Riau.
“Ini bukan hanya soal jumlah uang, tapi soal kepercayaan publik yang selama ini dirusak oleh praktik tidak bertanggung jawab,” kata juru bicara Kepolisian. Ia juga menegaskan bahwa siapa pun yang menikmati hasil korupsi, meskipun tidak terlibat langsung dalam pengadaan, tetap bisa dijerat hukum jika terbukti menerima dana secara tidak sah.
Kasus Besar, Sorotan Nasional
Kasus ini menjadi peringatan bahwa praktik korupsi tak hanya menyentuh dunia birokrasi, tapi bisa menjalar ke ranah hiburan, gaya hidup, dan selebritas. Publik kini menanti apakah proses hukum akan berjalan adil tanpa pandang bulu — dan apakah nama-nama yang terseret akan terbukti bersalah atau hanya menjadi korban dari pusaran kekuasaan dan uang haram.